STRATEGI USAHA PEMBESARAN IKAN LELE JUMBO

Indonesia merupakan negara maritim dimana sebagian besar wilayahnya terdiri atas perairan. Hal ini mengakibatkan laut memiliki potensi yang sangat besar sebagai salah satu sumber mata pencaharian masyarakat. Berbagai jenis ikan yang memiliki nilai ekonomis yang tinggi seperti udang, tuna, cakalang, ubur-ubur, kepiting, dan ikan hias sangat mudah diperoleh di perairan Indonesia. Selain di laut, Indonesia juga memiliki kekayaan perikanan di perairan air tawar. Perikanan merupakan salah satu subsektor pertanian yang semakin berkembang dan diminati masyarakat sebagai salah satu sumber penghasilan. Subsektor perikanan pada dasarnya dibagi menjadi dua bagian, yaitu perikanan tangkap dan perikanan budidaya. Potensi perikanan tangkap Indonesia diperkirakan mencapai 6,4 juta ton per tahun, sementara yang sudah dimanfaatkan sebesar 4,4 juta ton per tahun atau sekitar 70 persen dari keseluruhan potensi perikanan tangkap. Sedangkan potensi perikanan budidaya di Indonesia mencapai 15,95 juta hektar. Potensi perikanan budidaya ini terdiri atas potensi budidaya air tawar sebesar 2,23 juta hektar, potensi budidaya air payau 1,22 juta hektar, dan potensi budidaya laut sebesar 12,44 juta hektar. Pemanfaatan potensi sumberdaya perikanan budidaya saat ini baru sekitar 10,1 persen untuk budidaya air tawar, 40 persen untuk budidaya air payau, dan 0,01 persen untuk budidaya laut. Total produksi perikanan budidaya nasional saat ini baru mencapai sekitar 1,6 juta ton per tahun. Kegiatan budidaya ikan di Indonesia dapat dilakukan sepanjang tahun. Hal ini disebabkan kondisi perairan di indonesia beriklim tropis2. Kegiatan budidaya di subsektor perikanan selama ini lebih banyak dilakukan oleh pembudidaya dengan skala usaha kecil yang umumnya memiliki akses dan pengetahuan yang terbatas terhadap manajemen usaha, pasar, dan permodalan. Jika dilihat dari potensi yang dimilikinya, subsektor perikanan dapat dijadikan salah satu sumber penggerak perekonomian nasional dalam rangka pemerataan pembangunan. Permintaan terhadap ikan dan produk perikanan lainnya dalam sepuluh tahun terakhir mengalami peningkatan, terutama setelah munculnya wabah penyakit sapi gila, flu burung, serta penyakit kuku dan mulut yang menyerang hewan ternak khususnya sapi. Selain itu, saat ini sedang terjadi perubahan kecenderungan konsumsi masyarakat yang semakin menggemari ikan sebagai salah satu sumber pemenuhan kebutuhan protein. Hal ini dapat dilihat dari semakin meningkatnya konsumsi masyarakat terhadap ikan dari tahun 2004 sampai tahun 2009 (Tabel 1). Tabel 1. Perkembangan Konsumsi Ikan per Kapita Masyarakat Bogor Tahun 2004-2009. Tahun Konsumsi Kilogram per kapita Perubahan (%) 2004 17,30 - 2005 17,73 2,49 2006 18,24 2,88 2007 18,80 3,07 2008 19,18 2,02 2009 19,36 0,91 Rata-rata 18,40 1,90 Ikan merupakan salah satu jenis lauk pauk yang dapat dikategorikan makanan empat sehat lima sempurna. Daging ikan memiliki keunggulan kompetitif dibandingkan dengan daging lainnya, seperti daging ayam dan daging sapi. Perbandingan nilai gizi yang terkandung dalam berbagai sumber protein hewani selengkapnya dapat dilihat pada Tabel 2. Usaha Ikan Lele Bisnis budidaya ikan air tawar memang memiliki cakupan yang sangat luas. Salah satu Ikan budidaya air tawar yang cukup memiliki prospek bisnis yang menjanjikan adalah ikan lele. Ikan lele merupakan jenis ikan yang sudah dikenal oleh masyarakat luas. Suryanto (1989) ikan lele merupakan salah satu jenis ikan air tawar yang sudah dibudidayakan secara komersial oleh masyarakat Indonesia, terutama di Pulau Jawa. Budidaya ikan lele semakin meningkat dengan pesat di Indonesia disebabkan oleh beberapa faktor, diantaranya: a. Dapat dibudidayakan di lahan dan sumber air yang terbatas dengan padat tebar tinggi, b. Harga jual ikan lele cukup tinggi dan stabil, c. Teknologi budidaya relatif mudah dikuasai oleh masyarakat, d. Pemasarannya relatif mudah dan e. Modal usaha yang dibutuhkan relatif rendah. Perkembangan usaha budidaya ikan lele semakin meningkat setelah masuknya jenis ikan lele ke Indonesia pada tahun 1985. Keunggulan lele antara lain tumbuh lebih cepat, jumlah telur lebih banyak dan lebih tahan terhadap penyakit. Selain itu, budidaya ikan lele relatif lebih mudah dan sederhana jika dibandingkan dengan budi daya gurami. Lele merupakan ikan yang memiliki beberapa keistimewaan dan banyak diminati orang. Selain rasanya yang gurih juga dapat diubah menjadi berbagai macam jenis makanan olahan. Hal ini mengakibatkan permintaan terhadap ikan lele terus mengalami peningkatan6. Bisnis budidaya lele sebenarnya dapat dilakukan dalam beberapa kegiatan antara lain: a. Pembenihan b. Pembesaran dalam beberapa ukuran c. Pembesaran hingga ukuran konsumsi d. Pengolahan Peluang pasar lele tidak hanya terbatas untuk memenuhi kebutuhan pasar konvensional seperti konsumen rumah tangga, restoran, atau rumah makan yang membutuhkan pasokan lele ukuran konsumsi. Pada umumnya para petani lele membudidayakan lele pada berbagai tingkatan (subsistem) : pembenihan, pendederan, konsumsi dan indukan. Setiap subsistem dalam budidayanya juga memiliki pasar yang membutuhkan pasokan lele dari berbagai jenis ukuran, tergantung pada subsistem usaha budidaya lele yang dijalankan oleh masing-masing pelaku usaha. Kondisi tersebut di atas menunjukkan bahwa pembudidayaan lele tidak harus dilakukan secara integrated (terpadu) mulai dari pembenihan, pendederan dan pembesaran dalam satu unit usaha. Namun, bisa dipecah-pecah menjadi beberapa subsistem secara terpisah. Kenyataan inilah yang terjadi di lapangan, saat ini sudah banyak masyarakat yang berbisnis dalam usaha budidaya lele, namun hanya sebagian kecil saja yang membudidayakannya secara integrated di dalam satu unit usaha. Sebagian besar pembudidaya justru hanya membudidayakan lele dalam satu atau dua subsistem saja. Dengan demikian, peluang usaha budidaya di setiap subsistem sangat terbuka lebar karena semua subsistem ini saling berkaitan satu sama lain. Satu hal yang juga perlu diperhatikan adalah bahwa peluang pasar lele tidak hanya ada di dalam negeri. Lele berukuran besar juga berpeluang untuk diekspor ke beberapa negara, sebagaimana yang pernah diminta oleh negara Korea Selatan beberapa waktu lalu. Namun permintaan tersebut belum dapat terpenuhi akibat produksi yang belum kontinu, sehingga peluang tersebut belum dapat termanfaatkan dengan baik. Daftar Pustaka Anshari, H Zakaria.2008.Strategi Pengembangan Usaha Pembesaran Ikan Lele (Clarias Sp) Cv Jumbo Bintang Lestari Di Gunung Sindur Kabupaten Bogor [skripsi]. Bogor: Fakultas Ekonomi dan Manajemen, Institut Pertanian Bogor.

Farisya Adzkia

Phasellus facilisis convallis metus, ut imperdiet augue auctor nec. Duis at velit id augue lobortis porta. Sed varius, enim accumsan aliquam tincidunt, tortor urna vulputate quam, eget finibus urna est in augue.

No comments:

Post a Comment